Tinjauan Kasus DBD
Asuhan Keperawatan
Pada An “A” dengan demam berdarah dengue (DBD)
Di ruang perawatan Anak (DAHLIA)
Rumah Sakit Tk II Pelamonia
Makassar
No RM : 18 45 85
Ruangan : Dahlia
Tanggal Pengkajian : 1/07/2013
I.
Pengkajian
A. Biodata
1.
Identitas Klien
Nama :
An “ A”
Umur :
3 tahun 6 bulan
Jenis kelamin :
Laki-laki
Agama : Islam
2.
Identitas Penaggung
Nama :
Tn K
Umur :
36 Tahun
Pendidikan :
S1
Pekerjaan :
Karyawan Swasta
Alamat :
Jln. Tinumbu
B. Riwayat
kesehatan
1.
Keluhan Utama
Demam
2.
Riwayat keluhan utama
Ibu klien mengatakan sebelum anaknya masuk rumah sakit,
mengalami demam selama 3 hari lalu. Pasien debawa ke PUSKESMAS lalu dirujuk ke
RS dengan tes Rumple lead positif. Keluhan yang menyertai adalah mual, muntah,
tidak mau makan dan bintik-bintik merah pada lengan klien.
3.
Riwayat kesehatan masa lalu
a.
Prenatal
Selama kehamilan ibu klien melakukan pemeriksaan
sebanyak 4 kali. Selama hamil tidak ada keluhan dan penyakit yang diderita oleh
ibu klien. Kenaikan BB ibu klien selama hamil adalah 12 kg dengan imunisasi TT
selama hamil sebanyak 1 kali. Golongan darah ibu adalah O dan ayahnya golongan
darah A.
b.
Natal
Ibu klien melahirkan di RS Pertiwi dengan jenis
persalina spontan dengan penolong persalinan dokter.
c.
Post Natal
Klien lahir dengan BBL 2900 gr dan PBL 48 cm. Tidak ada
masalah dalam menyusui.
d.
Penyakit yang pernah dialami
1)
Ibu kilen mengatakan anaknya tidak pernah
mengalami penyakit yang mengharuskan anaknya dirawat di rumah sakit
2)
Ibu klien mengatakan anaknya tidak memiliki
riwayat alergi
e.
Riwayat imunisasi
1)
BCG umur 1 bulan
2)
DPT I, II, III umur 2, 4, 6 bulan
3)
Polio I, II, III, IV, umur 5, 6, 7, 8 bulan
4)
Campak umur 9 bulan
5)
Hepatitis B umur 1 tahun
4.
Riwayat Kesehatan Keluarga
?
|
?
|
37
|
?
|
?
|
?
|
?
|
?
|
?
|
32
|
3,6
|
2
|
Keterangan
|
: Laki-laki
|
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
:
Garis Perkawinan
: Garis
Keturunan
|
: Tinggal
serumah
5.
Riwayat tumbuh kembang
a.
Pertumbuhan fisik
Berat badan klien saat ini adalah 16 kg dn tinggi badan
92 cm. Waktu tumbuh gigi usia 8 bulan dan belum ada gigi yang tanggal.
b.
Perkembangan tiap tahap
·
Merangkak 7 bulan
·
Berguling 8 bulan
·
Berdiri 9 bulan
·
Berjalan 15 bulan
6.
Riwayat Nutrisi
a.
Pemberian ASI sejak lahir hingga umur 1 tahun
b.
Pemberian susu formula sejak usia 1 tahun sampai
sekarang
c.
Pemberian makanan tambahan usia 6 bulan
d.
Pola perubahan nutrisi
Usia
|
Jenis pemberian
|
Lama
|
0-6 bulan
|
ASI
|
1 tahun
|
6-12 bulan
|
ASI, Bubur
|
|
Saat ini
|
Nasi + susu
|
Sampai sekarang
|
C.
POLA INTERAKSI SOSIAL
1. Orang
yang terpenting/ terdekat dengan klien adalah ayah dan ibu
2. Klien
mudah mendapatkan teman (bergaul)
3. Interaksi
(hubungan) dalam keluarga baik
D.
KESEHATAN SOSIAL
Keadaan
rumah dan lingkungan menurut klien/keluarga
1.
Kebersihan rumah :-
2. Status
rumah :
tinggal bersam orang tua
3. Cukup/tidak :
-
4. Jumlah
penghuni rumah :
4 orang
5. Bising/tidak :
-
6. Kebanjiran
pada musim hujan :
Tidak
E.
KEADAAN PSIKOLOGIS SELAMA SAKIT
1. Persepsi
ibu terhadap penyakit yang diderita anaknya
sekarang : Sangat menyiksa
2. Harapan
ibu klien terhadap keadaan kesehatan anaknya: Semoga lekas sembuh dan kembali ke
rumah
3. Pola
interaksi terhadap tenaga kesehatan dan lingkungannya : Baik
4. Lain-lain
yang dianggap perlu :Keluarga sangat setia merawat dan mendampingi selama sakit
F.
Pola kebiasaan sehari-hari
Kegiatan
|
Sebelum
Sakit
|
Saat
Takut
|
a.
Nutrisi
-
Pola makan
-
Frekuensi makan/hari
-
Nafsu makan
-
Makanan pantang
-
Porsi makanan
-
Banyak minum dalam sehari
|
Teratur
3
x
Baik
Tidak
ada
Habis
8-10
gelas/hari
|
Tidak
teratur
3x/hari
Menurun
Tidak
ada
Tidak
habis (2-3 sendok)
1-2
gelas/hari
|
b. Eiminasi
Buang
air kecil
-
Frekuensi/hari
-
Warna
-
Jumlah/hari
BAB
-
Frekuensi/hari
-
Warna
-
Konsistensi
|
2-3x/hari
Kuning
500-750cc
1x/
hari
Kuning
Lembek
|
1
x/hari
Kuning
kecoklatan
500
x/hari
1
x/2 hari
Coklat
Keras
|
c.
aktivitas
-
bermaim
-
Kemandirian
-
Kemampuan beraktifitas
|
Aktif
Mandiri
mampu
beraktifitas dengan baik
|
Pasif
Aktivitas
dibantu perawat/keluarga
Bedrest
|
d.
Hygene
-
Mandi
-
Sikat gigi
-
keramas
|
1x/hari
1x/hari
Setiap
hari
|
1
kali sejak dirawat
Tidak
pernah
Tidak
pernah
|
e.
istirahat tidur
-
tidur siang
-
tidur malam
-
kualitas tidur
|
2
jam/hari
7
jam/hari
nyenyak
|
Tidak
pernah
<
2 jam
Sering
terbangun
|
G.
Pemeriksaan Fisik
1.
Keadaan
Umum :
Lemah
2.
Kesadaran :
Confos Mentis. GCS 15, E:4, M:6, V:5
3.
Tanda-tanda
vital :
Nadi : 92 x
/menit
Suhu : 380
C
Pernapasan :
22x/menit
4.
Berat
Badan : 16
kg
5.
Tinggi
Badan : 92 cm
6.
Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & Higiene kepala : bersih
a.
Warna
rambut :
Hitam
b.
Penyebaran :
Merata
c.
Kuakitas rambut :
Tidak mudah rontok
d.
Kebersihan
Rambut :
Kurang Bersih
Palpasi
Tidak
ada benjolan dan nyeri tekan
7.
Muka
Inspeksi
a.
Wajah simetris
b.
Bentuk
wajah Lonjong
c.
Tidak ada gerakan abnormal
d.
Ekspresi
Wajah meringis
e.
Tampak berkeringat
Palpasi
Tidak
ada nyeri tekan
Data lain :
8.
Mata
Inspeksi
a.
Palpebra
tidak mengalami peradangan
b.
Sclera berwarna
kemerahan
c.
Conjungtiva
pucat
d.
Pupil :
- Isokor
-
Myosis
-
Merespon adanya rangsangan cahaya
e.
Posisi
mata : Simetris kiri dan kanan
f.
Gerakan
bola mata : mampu bergerak ke segala arah.
g.
Kelopak
mata :
refleks menutup saat diberikan rangsangan
h.
Keadaan
bulu mata :
Normal kiri dan kanan
Palpasi
Tekanan bola mata :
Tidak ada peningkatan tekanan Bola mata
Data lain : -
9.
Hidung
& sinus
Inspeksi
a.
Posisi
hidung Simetris simetris kiri dan kanan
b.
Bentuk
hidung simetris
c.
Tidak ada diviasi dan peradanagn pada septum
d.
Tidak ada sekret pada rongga hidung
Data lain : -
10.
Telinga
Inspeksi
a.
Posisi
telinga Simetris kiri dan kanan
b.
Aurikel :
tidak ada kemerahan dan peradangan
c.
Lubang
telinga :
tidak ada serumen
Palpasi
Tidak
ada peradanagan pada tulang mastoid
11.
Mulut
Inspeksi
a.
Gigi
-
Tampak terawat
b.
Gusi
Tidak
ada peradangan
c.
Lidah
Keadaan
lidah tidak terawat
d.
Bibir
-
Tidak ada peradangan
-
Kering dan pecah-pecah
Data lain
12.
Tenggorokan
a.
Warna
mukosa merah
b.
Tidak ada nyeri tekan
c.
Tidak ada nyeri saat menelan
13.
Leher
Inspeksi
Tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi
a.
Kelenjar
thyroid :
Tidak teraba
b.
Tidak ada kaku kuduk
c.
Tidak ada pembesaran kelenjar linfe
Data
lain :
14. Thorak
dan Pernapasan
Inspeksi :
a.
Bentuk dada :
Normo chest
b. Irama Pernapasan : Reguler 22 x/menit
c. Pengembangan diwaktu bernapas : Simetris kiri dan kanan
d. Tipe Pernapasan : baik
Data
lain :
Palapasi
a.
Vocal fremitus : tidak ada bunyi gesekan
b.
Masa/nyeri :
tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
a.
Suara nafas :
Vesikuler
b.
Suara tambahan : tidak ada
Perkusi :
sonor
Data lain :
15.
Jantung
Inspeksi
-
-
Ictus cordis tidak nampak
Palpasi
-
Ictus cordis teraba kuat
Perkusi
-
Redup .
Auskultasi
a.
BJ I :
murni dan teratur
b.
BJ II :
murni dan teratur
c.
Tidak ada bunyi jantung tambahan
Data lain :
-
16. Abdomen
Inspeksi
a. Bentuk :
cekung
b.
Luka :
tidak ada
Palpasi
a.
Tidak terdapat pembesaran hepar
b.
Tidak ada pembesaran lien
c.
Nyeri tekan pada daerah epigastrium
d.
Tidak ada Distensi abdomen
Auskultasi
Perilstatik :
positif
Perkusi
a.
Tympani :
pada abdomen
b.
Redup :
pada hepar
Data lain :
-
17.
Genitalia dan Anus :
Inspeksi :
tampak bersih
Palpasi :
tidak ada nyeri tekan
18. Ekstremitas
Inspeksi
:
a.
Kuku tampak bersih
b. Pengisian
kapiler < 3 detik
c.
Motorik
-
Pergerakan kiri/kanan
Atas
|
N
|
N
|
Bawah
|
N
|
N
|
-
Kekuatan otot kanan/kiri
Atas
|
5
|
5
|
Bawah
|
5
|
5
|
-
Tonus otot kanan/kiri
Atas
|
↓
|
↓
|
Bawah
|
↓
|
↓
|
-
Massa kiri/kanan
Atas
|
N
|
N
|
Bawah
|
N
|
N
|
-
Koordinasi gerak : Baik
a.
Refleks
Atas
-
Biceps kanan/kiri : Fleksi terhadap perkusi
-
Triceps kanan/kiri : Ekstensi terhadap perkusi
Bawah
-
KPR kiri/kanan : positif
-
APR kiri/kanan : positif
b. Sensori
-
Nyeri :
mampu merespon rangsangan nyeri
-
Rangsang suhu :
mampu merespon rangsangan suhu
-
Rasa raba :
mampu merespon perabaan
19. Status neurologi
Saraf-saraf cranial
a.
Nervus I (alfactorius) : penghidu : Normal, mampu membedakan bauan
b. Nervus
II (opticus) : penglihatan :
Tidak ada gangguan penglihatan
c.
Nervus III,IV,VI
(oculomotorius,trochlearis,abducens)
-
Konstriksipupil : Normal
-
Gerakan kelopak mata : Normal terhadap rangsangan
-
Pergerakan bola mata : Bola mata dapat digerakan kesegala arah
-
Pergerakan mata kebawah & dalam : Dapat digerakkan ke bawah dan ke dalam
c.
Nervus V (trigeminus)
-
Sensibilitas/sensori : Uji nyeri dan sensasi sentuhan
ringan baik
-
Refleks dagu :
Retraksi otot temporalis dan maseter normal
-
Reflex kornea :
Normal terhadap sentuhan
d. Nervus
VII (facialis)
-
Gerakan mimic :
Mampu mengangkat alis mata, cemberut, senyum, dll.
-
Pengecapan 2/3 di bagian depan : Mampu merasakan makanan
e.
Nervus VIII (acusticus)
Fungsi
pendengaran :
Normal tanpa alat bantu
f.
Nervus IX & X (glosopharingius &
vagus)
-
Refleks menelan : mampu menelan dengan baik
-
Refleks muntah : Mersepon rangsangan yang
diberikan
-
Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : mampu
membedakan rasa
-
Suara :
Pelan
g.
Nervus XI (assesorius)
-
Memalingkan kepala kiri dan kanan : Mampu memalingkan kepala kekiri dan kekanan
-
Mengangkat bahu : Mampu mengangkat bahu
h. Nervus
XII (hypoglossus)
-
Deviasi lidah : Tidak ada deviasi lidah
H.
Pemeriksaan Penunjang
1. Darah
rutin
Pemerikasaan
|
Hasil
|
Nilai normal
|
WBC
|
75
x 103/µL
|
5
– 10 x 103/µL
|
RBC
|
4.4
x 106/µL
|
4
– 5 106/µL
|
HGB
|
13,8
g/dL
|
L=13-16
g/dL, P=12-14 g/dL
|
HCT
|
36,5
%
|
40-48
%
|
MCV
|
82
fL
|
70-92
fL
|
MCH
|
30.9
Pg
|
27-31
Pg
|
MCHC
|
38.0
g/dl
|
28-36
g/dL
|
PLT
|
241
x103 /mm3
|
150-400
x103 /mm3
|
2.
Dengue
Anti
Dengue
|
Hasil
|
Nilai
rujukan
|
Ig
G
|
Non
reaktif
|
Non
reaktif
|
Ig
M
|
reaktif
|
Non
reaktif
|
3.
Widal Slide
Salmonella
thypi O 1/160
Salmonella
thypi H 1/80
Salmonella
parathypi 1/80
Salmonella
parthypi 1/80
I.
Terapi
1. Infus
RL 28 tpm
2.
Cefadroxil 270 mg 3x1
3. Dexametazone
0,2 mg 3x1 puyer 3 x 1 bks
4. CTM
1,6mg 3x1
5. Paracetamol
sirup 3 x 1
II.
Klasifikasi Data
A.
Data Subyektif
1. Ibu
klien mengatakan anaknya demam
2. Ibu
klien mengatakan anaknya sering mual dan muntah
3. Ibu
klien mengatakan anaknya nafsu makan anaknya menurun
4. Anak
malas minum
B.
Data objektif
1.
TTV
Nadi : 92 x /menit
Suhu : 380 C
Pernapasan : 22x/menit
2.
Klien tampak gelisah
3.
Pemeriksaan Dengue reaktif
4.
Klien tampak lemah
5.
BB = 16 kg
6.
Porsi makanan tidak habis
7.
Bibir kering
8.
Konjungtiva pucat
9.
Klien berkeringat banyak
10.
Turgor kulit menurun
III.
Analisa Data
No
|
Data
|
Etiologi
|
Masalah
|
1
|
DS:
Ibu
klien mengatakan anaknya demam
DO
-
TTV
-
Nadi : 92 x /menit : 92 x
/menit
-
Suhu : 380 C : 380
C
-
Pernapasan 22x/menit :
22x/menit
-
Klien tampak gelisah
-
Pemeriksaan Dengue reaktif
|
Ivasi virus dengue
↓
Infeksi virus dengue dalam tubuh
↓
Melepaskan endotoksin
↓
Merangsang sistem imun
↓
Respon tubuh
↓
Terjadi inflamasi
↓
Merangsang hipotalamus
↓
Peningkatan suhu tubuh
|
Peningkatan suhu
tubuh
|
2
|
DS:
-
Ibu klien mengatakan anaknya sering
mual dan muntah
-
Ibu klien mengatakan anaknya nafsu
makan anaknya menurun
DO
-
Klien tampak lemah
-
BB = 16 kg
-
Porsi makanan tidak habis
|
Respon peningkatan suhu tubuh
↓
Merangsang medulla vonithing centre
↓
Anoreksia
↓
Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
|
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
|
3
|
DS
Anak
malas minum
DO
-
Bibir kering
-
Konjungtiva pucat
-
Klien berkeringat banyak
-
Turgor kulit menurun
|
Peningkatan suhu tubuh
↓
Merangsang medula vomiting centre
↓
Anoreksia
↓
Peningkatan asam lambung
↓
Mual/muntah
↓
Pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan
|
Resiko
kekurangan volume cairan
|
INTERVENSI KEPERAWATAN
N0
|
Diagnosa keperawatan
|
Tujuan
|
intervensi
|
rasional
|
1
|
Peningkatan suhu tubuh berhubungan
dengan invasi virus dengue ditandai dengan
DS:
Ibu
klien mengatakan anaknya demam
DO
-
TTV
-
Nadi: 92 x /menit
-
Suhu: 380 C
-
Pernapasan: 22x/menit
-
Klien tampak gelisah
-
Pemeriksaan Dengue reaktif
|
Suhu
tubuh kembali normal
|
-
Observasi tanda-tanda vital
-
Berikan kompres dingin
-
Anjurkan untuk banyak minum
-
Kolaborasi dalam pemberian antipiretik dan
antibiotik
|
-
Dengan mengobservasi tanda-tanda vital dapat
menunjukkan respon dan efek peningkatan suhu tubuh
-
Dengan kompres dingin dapat menurunkan suhu
tubuh
-
Dengan banyak minum dapat menggantikan cairan
yang keluar
-
Dengan pemberian antipiretik dan antibiotik
dapat mengontrol demam dan panas
|
2
|
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia ditandai dengan
DS:
-
Ibu klien mengatakan anaknya sering
mual dan muntah
-
Ibu klien mengatakan anaknya nafsu
makan anaknya menurun
DO
-
Klien tampak lemah
-
BB = 16 kg
-
Porsi makanan tidak habis
|
Kebutuhan
nutrisi terpenuhi
|
-
Kaji pola makan pasien, makanan yang disukai
dan tidak disukai
-
Jelaskan pada pasien tentang pentingnya
makanan bagi kesembuhan penyakitnya
-
Lakukan perawatan mulut sesudah dan sebelum
makan
-
Anjurkan makan dengan porsi kecil tapi sering
-
Timbang berat badan pasien
|
-
Membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan
nutrisi pasien
-
Memotivasi pasien untuk makan
-
Memberikan rasa segar pada saat makan
-
Mencegah pasien merasa mual
-
Memberikan terapi tentang keektifan terapi
|
3
|
Resiko gangguan keseimbanan cairan
dan elektrolit berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh ditandai dengan
DS
Anak
malas minum
DO
-
Bibir kering
-
Konjungtiva pucat
-
Klien berkeringat banyak
-
Turgor kulit menurun
|
Keseimbangan
cairan dan eletrolit terpenuhi
|
-
Observasi tanda-tanda vital
-
Anjurkan pasien untuk banyak minum
-
Observasi intake output
-
Kolaborai pemberian cairan infus sesuai
kebutuhan
-
Observasi hasil pemeriksaan laboratorium
|
-
Dengan mengobservasi tanda-tanda vital dapat
diketahui perkembangan keadaan pasien
-
Dengan banyak minum dapat menggantikan cairan
yang keluar
-
Memberi informasi tentang keseimbangan cairan
-
Menggantikan cairan yang keluar
-
Sebagai patokan klinis dalam menentukan
diagnosis banding
|
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
HARI/TGL
|
DX
|
IMPLMENTASI
|
EVALUASI
|
Senin/ 1 Juli
2013
|
I
|
1.
Mengukur tanda-tanda vital
H/
Suhu
: 380 C
Pernapsan
:22x/i
Nadi : 75x/i
2.
Memberikan kompres dingin
H/ ibu klien
memberikan kompres hangat
3.
Menganjurkan untuk banyak minum
H/Ibu klien
bersedia memberikan kompres hangat
4.
Penatalaksanaan dalam pemberian antipiretik
H/ pemberian
paracetamol sirup per oral
|
S :
-
Ibu klien mengatakan demamnya berkurang
O
-
Suhu : 37,2 0 C
A
-Masalah teratasi
P
-
Pertahankan Intervensi
|
|
II
|
1.
Mengkaji pola makan pasien, makanan yang
disukai dan tidak disukai
H/ anak masih
malas makan
2.
Menjelaskan pada pasien tentang pentingnya
makanan bagi kesembuhan penyakitnyahan
H/ ibu klien
mengerti dan membantu dalam menjelaskan pentingnya makanan bagi kesemb
3.
Melakukan perawatan mulut sesudah dan sebelum
makan
H/ibu klien
bersedia melakukan perawatan mulut pada anaknya.
4.
Menganjurkan makan dengan porsi kecil tapi
sering
H/ Ibu klien
bersedia memberikan makanan dalam persi kecil dan sering
|
S :
-
Ibu klien mengatakan anaknya masih malas makan
-
Ibu klien mengatakan anaknya muntah saat
setelah makan
O:
-
Keadaan anak masih lemah
A
Masalah belum
teratasi
P
Lanjutkan
Intervnsi
|
|
III
|
1.
Mengkaji tanda-tanda vital
H/
Suhu
: 380 C
Pernapsan
:22x/i
Nadi : 75x/i
2.
meganjurkan pasien untuk banyak minum
H/ Ibu pasien
bersedia memberikan minum banyak pada anaknya
3.
mengobservasi intake output
H/
-
muntah masih sering
-
inpun masih kurang
-
input per IV (infus)
4.
Penatalaksanaan pemberian cairan infus sesuai
kebutuhan
H/ Infus RL
28x/i
|
S:
-
Ibu pasien mengatakan anaknya masih muntah
-
Ibu pasien mengatakan anaknya masih malas
minum
O
-
KU : Lemah
-
Bibir kering
A
-
Masalah belum teratasi
P
-
Lanjutkan Intervensi
|
Tags:
Artikel