Makalah : Kontasepsi/ Keluarga berencana (KB)
Salam. Pada kali ini saya akan membagikan tentangMakalah : Kontasepsi/ Keluarga berencana (KB). Selamat Membaca.
Demikianlah penjelasan saya tentang Makalah : Kontasepsi/ Keluarga berencana (KB). Semoga bisa bermanfaat bagi anda. apabila ada pertanyaan, komentar, atau saran, sirahkan tulisakan pada kolom komentar di bawah. terima kasih. by http://nandarnurse.blogspot.com/
BAB II
PENDAHULUAN
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu
dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi
merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas.
Daya guna sauatu kontrasepsi diukur dengan rumus pearl yang diajukan
pada tahun1930-an. Menurut rumus ini tingkat kehamilan (pregnancy rate =
kehamilan per 100 tahun wanita) ialah 1200 X jumlah kehamilan/jumlah siklus
seluruhnya. Asumsi yang dipakai oleh pearl ialah bahwa setiap akseptor
mempunyai kesuburan yang homogen, sehingga 100 akseptor yang diobservasi selama
2 tahun, atau sama dengan 50 akseptor yang diobservasi selama 2 tahun, atau
sama dengan 200 akseptor selama 6 bulan.
Daya guna kontrasepsi terdiri atas daya guna teoritis atau fisiologik.
Daya guna teoritis merupakan kemampuan suatu cara kontrasepsi bila dipakai
dengan tepat, sesuai dengan instruksi dan tanpa kelalaian. Daya guna pemakaian
adalah perlindungan terhadap konsepsi yang ternyata pada keadaan sehari-hari
yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ketidakhati-hatian, tidak taat asas,
motivasi, keadaan sosial ekonomi budaya, pendidikan dll. Daya guna demografik
menunjukan berapa banyak kontrasepsi diperlukan untuk mencegah suatu kelahiran.
Sampai saat ini belum ada suatu cara kontrasepsi yang 100% ideal.
Ciri-ciri suatu kontrasepsi yang ideal meliputi daya guna, aman, murah,
estetik, mudah didapat, tidak memerlukan motivasi terus-menerus, dan efek
sampingan minimal.
Pada pembahasan makalah ini sedikit banyak diuraikan cara kontrasepsi
sebagai usaha medik dalam keluarga berencana. Cara kontrasepsi yang dibahas
adalah kontrasepsi Pil
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Pil Kontrasepsi
Manuskrip-manuskrip kuno sebenarnya telah menulis tentang wanita yang
memakan obat supaya tidak hamil. Di Indonesia telah sejak lama para wanita
memilih “jamu” untuk mencegah kehamilan. Sayangnya jamu tradisional ini secara
ilmiah kedokteran belum banyak diselidiki dengan lebih mendalam.
Menjelang akhir abad 19, Beard dan zschokke mengemukakan bahwa pada
beberapa jenis binatang, ovulasi akan tidak terjadi bila korpus luteum
berkembang baik; dan pada tiga dasawarsa pertama abad ke 20 dilaporkan bahwa
ekstrak dari korpus luteum dapat mencegah ovulasi. Setelah diselidiki ternyata
korpus luteum mengandung hormon progesteron yang mampu menekan ovulasi. Pada
tahun1930-an Bickenbach dan messenbach menemukan bahwa bahan steroid seperti
progesteron, testosteron, dan estrogen dapat menghambat ovulasi.
Pelopor penelitian kontrasepsi Pil adalah Pincus, Rock, dan Carcia
(1956) dimana percobaan-percobaan klinik yang amat intensif dan seksama telah
dilakukan diPuerto Rico dengan hasil yang amat efektif dan memuaskan, semenjak
saat itu pemekai Pil KB tersebar diseluruh dunia. Pil kombinasi yang berisi
estrogen dan progesteron mulai dipasarkan tahun 1960, dan kemudian pada tahun
1963 Pil sequential mulai diperkenalkan pula. Sampai sekarang bermacam-macam
jenis Pil kontrasepsi telah beredar dipasaran.
Menurut Guttmacher (1970), karena sangat efektif kalau dimakan menurut
aturan pakai, maka kontrasepsi Pil adalah satu cara yang terbaik dalam usaha
kontrasepsi pada masa sekarang ini. Pendapat ini didasarkan pada hal-hal
berikut :
§ Meningginya pemakaian kontrasepsi Pil segala usia
§ Meningginya kepercayaan terhadap Pil
§ Menurunnya takaran estrogen dan progesteron beserta rangkaiannya
§ Meningginya daya penerimaan dan fasilitas pengadaan
§ Meningginya efektivitas dan menurunnya efek samping
Jumlah akseptor kontrasepsi Pil meningkat setiap tahun, baik
dinegara-negara maju maupun dinegara-negara berkembang. Diperkirakan bahwa
lebih dari 25% wanita PUS sekarang ini menggunakan kontrasepsi Pil secara
kontinu
Klasifikasi
Pil dibuat oleh bermacam-macam pabrik obat diberbagai negara, umumnya
berisi hormon estrogen dan progesteron yang berbeda pula jenis dan takarannya.
Barbara Law (1974) berpendapat bahwa untuk mengklasifikasikan kontrasepsi harus
didasarkan pada 4 kriteria penting, yaitu:
1.
Jenis Pil tersebut
2.
Jenis hormon estrogen dan
progesteron serta takarannya
3.
Potensi estrogen yang dipakai
4.
Potensi progesteron yang dipakai
Kontrasepsi yang beredar dipasaran dunia
umumnya dibagi 5 jenis menurut isi hormonnya:
§ Yang hanya berisi estrogen saja
§ Kombinasi estrogen dan progesteron; kadar estrogen yang menonjol
§ Kombinasi, kadar estrogen dan progesteron seimbang
§ Kombinasi, kadar progesteron yang lebih menonjol
§ Yang hanya berisi progesteron saja
Efek samping Pil kontrasepsi
Estrogen
|
|
Progesteron
|
|
Kelebihan
Nausea
Keputihan
Kloasma
Disposisi lemak berlebihan
Eksotrofia
serviks
Teleangiekstasia
Nyeri kepala jenis vaskuler
Hipertensi
Supersi laktasi
Buah dada tegang dengan retensi cairan
|
Kekurangan
Iritabilitas
Semburan panas
Prolapsus uteri
Spotting
Darah haid berkurang
Tidak adanya perdarahan surut
libido berkurang
|
Kelebihan
Nafsu makan meningkat
BB bertambah
Cepat lelah
Depresi
Libido berkurang
Akne
Alopesia
Cholestatic
jaundice
Lama haid berurang
Nyeri kepala
Efek anabolik
Moniliasis
Payudara membesar
Payudara tegang tanpa retensi cairan
|
Kekurangan
Darah haid lebih
banyak, disertai bekuan.
Perdarahan surut
terlambat
|
Heinen (1970) menganjurkan agar didalam
Pil kombinasi dosis tertinggi untuk etinil estradiol ialah 30 mikrogram, dan
mistranol 50 mikrogram.berdasarkan jumlah tablet dalam satu papan Pil
kontrasepsi maka ada yang berisi 20, 21, 22, dan 28 tablet. Untuk yang 20, 21,
dan 22 tablet, Pil pertama dimakan pada hari kelima Haid, lalu 1 tablet setiap
hari sampai habis, tunggu datangnya haid lalu dimulai lagi seperti tadi dengan
papan baru. Untuk yang 28 tablet, Pil pertama dimakan pada hari pertama haid
lalu dimakan 1 tablet untuk setiap harisampai habis, kemudian langsung
disambung dengan papan yang baru. Pil yang terdiri dari 28 tablet berisi 21
tablet obat anti hamil +7 tablet plasebo (Roboransia/preparat besi)
Jenis Pil kontrasepsi yang beredar dipasaran Indonesia
umumnya adalah Pil kombinasi
Tausk
(1975) membagi macam-macam Pil kontrasepsi menjadi Pil kombinasi, Pil
sekwensial, Pil normofasik, mini Pil, after morning Pil, dan Pil tiga fase
Cara kerja
§ Cara kerja estrogen dan Pil kontrasepsi
Estrogen mempunyai khasiat kontrasepsi
dengan jalan mempengaruhi ovulasi, perjalanan sel telur atau implantasi.
Disamping itu penambahan estrogen dalam Pil kombinasi bertujuan untuk menjamin
berlangsungnya siklus haid dan mengurangi insidens Breakthrough Bleeding.
Ovulasi dihambat melalui pengaruh estrogen terhadap hipothalamus dan
selanjutnya menghambat FSH dan LH. Ovulasi tidaklah selalu dihambat oleh Pil
kombinasi yang berisi estrogen 50 mikrogram atau kurang, tetapi oleh pengaruh
progesteron disamping estrogen.
Implantasi ovum yang telah dibuahi dapat
dihambat oleh estrogen dosis tinggi seperti pada after morning pills, yang
diberikan pada pertengahan siklus haid, karena akan menimbulkan efek anti
progesteron, sehingga terjadi pertumbuhan endometrium yang menghambat
implantasi. Perjalanan sel telur dipercepat dengan pemberian estrogen.
Estradiol yang dipakai dalam Pil kombinasi
adalah etinil estradiol atau mestranol (etinil estradiol – 3 – metil eter.
§ Cara kerja progesteron dalam Pil kontrasepsi
Walaupun fungsi progesteron sebenarnya
adalah menyiapkan endometrium untuk implantasi dan mempertahankan kehamilan;
namun dalam dosis tertentu yang diatur baik, progesteron mempunyai khasiat
kontrasepsi dengan menghalangi penetrasi dan transfortasi sperma karena lendir
serviks menjadi lebih pekat (servikal prop), dan menghambat kapasitas sperma
untuk membuahi dan menembus sel telur. Jika progesteron diberikan sebelum
konsepsi, maka perjalanan ovum dalam saluran telur akan terhambat; bila sebelum
ovulasi, maka implantasi akan terhalangi. Selain itu penghambatan ovulasi juga
terjadi melalui jalur hipothalamus – hipofisis
Jenis progesteron yang dipakai
dalam Pil konstrasepsi :
1.
Derivat dari nor testosteron
§ Noretinordel
§ Noretisteron (noretindrol)
§ Noretisteron-asetat
§ Etindiol diasetat
§ Dimetisteron
§ Linestrenol
§ Noregestrel
2.
Derivat dari hidroksi-progesteron
§ 17-alfa hidroksiprogesteron-kapronat
§ Medroksiprogesteron-asetat
§ Dihidroksi-progesteron-asetofenida
§ Megestrol asetat
§ Klormadinon asetat
Pil kombinasi
Adalah Pil kontrasepsi berisi estrogen maupun progesteron (progestagen,
gestagen). Dosis estrogen ada yang 0,05; 0,08 dan 0,1 mg pertablet. Sedangkan
dosis dan jenis progesteronnya bervariasi dari masing-masing pabrik pembuatnya
§ Cara Kerja
Pil kombinasi akan
o
Menghalangi produksi gonadotropin
dari hipofise secara terus menerus, sehimgga tidak terjadi ovulasi
o
Merubah konsistensi lendir serviks
menjadi tebal dan kental, sehingga penetrasi dan transportasi sperma akan
terhalang, sulit, atau mungkin tidak sama sekali
o
Merubah peristaltik tuba dan
rahim, sehingga mengganggu transportasi sperma maupun sel telur
o
Menimbulkan perubahan pada
endometrium, sehingga tidak memungkinkan terjadinya nidasi; dan
o
Merubah kepekaan indung telur
terhadap rangsangan-rangsangan gonadotropin
§ Efektivitas
Secara teoritis hampir 100, dengan angka kegagalan 0,1 -
0,7
§ Kelebihan
o
Efektivitasnya tinggi, dapat
dipercaya jika dimakan sesuai aturan pakainya
o
Pemakai Pil dapat hamil lagi, bila
mana dikehendaki kesuburan dapat kembali dengan cepat
o
Tidak mengganggu kegiatan seksual
suami istri
o
Siklus haid menjadi teratur
o
Dapat menghilangkan keluhan nyeri
haid (dismenorea)
o
Untuk pengobatan kemandulan,
kadang-kadang dapat dipakai untuk memancing kesuburan
o
Untuk mengobati wanita dengan
perdarahan yang tidak teratur
o
Untuk mengobati perdarahan haid
pada wanita usia muda (juvenil bleeding)
o
Dapat memperbaiaki perdarahan
tidak teratur yang disebabkan pemberian kontrasepsi hormonal lainnya
o
Dikatakan dapat mengurangi angka
kejadian kanker ovarium
§ Kekurangan
o
Pil harus dimakan setiap hari,
kurang cocok bagi wanita yang pelupa
o
Motivasi harus diberikan secara
lebih intensif
o
Bagaimanapun juga tetap ada efek
sampingnya
§ Efek samping
Ringan
Berupa mual
muntah, pertambahan BB, perdarahan tidak teratur, retensi cairan, edema,
mastalgia, sakit kepala, timbulnya jerawat, alopesia, dan keluhan ringan
lainnya. Keluhan ini berlangsung pada bulan-bulan pertama pemakaian Pil
Berat
Dapat terjadi
trombo-embolisme, mungkin karena terjadi peningkatan aktivitas faktor-faktor
pembekuan atau karena pengaruh vaskuler secara langsung. Angka kejadian
tromboembolisme ini dilaporkan 4 – 9 kali lebih tinggi dari pada wanita bukan
pemakai Pil dari golongan umur yang sama. Namun angka kematian yang terjadi
amat rendah, yaitu 3 per 100.000 wanita pemakai Pil, hal ini diamati pada
wanita-wanita dinegara barat
Mengenai kemungkinan timbulnya karsinoma
serviks uteri, menurut penelitian yang dipercaya diluar negeri, dikatakan bahwa
tidak diperoleh hubungan yang bermakna antara pemakai Pil dengan kanker serviks
ataupun dengan displasia serviks
§ Kontraindikasi
Absolut
Adanya gangguan
fungsi hati, tromboplebitis atau riwayat tromboflebitis, kelainan serebro
vakuler, keganasan pada kelenjar mammae dan alat reproduksi, serta adanya
varieses yang berat.
Relatif
Hipertensi, DM,
penyakit tiroid; perdarahan abnormal pervaginam, yang tidak jelas penyebabnya;
penyakit jantung dan penyakit ginjal; serangan asma bronkhial, eksema luas;
migrain yang hebat;sering dapat serangan epilepsi; serta mioma uteri
§ Cara pemakaian Pil KB
o
Bilamana mulai makan Pil KB ?
1.
pasca persalinan (post partum)
a.
mulai makan Pil KB 30 – 40 hari
pasca persalinan
b.
pakai cara lain dulu (kondom),
baru setelah haid datang mulai makan Pil KB
c.
diberikan induksi haid, setelah
terjadi withdrawal bleeding, barulah mulai makan Pil KB
2.
pasca keguguran (postabortum)
a.
langsung makan Pil KB
b.
1 – 2 minggu postabortum
c.
setelah haid pertama postabortum
3.
pada tukar (ganti) jenis Pil KB
4.
pada waktu interval
o
Bagaimana cara memulai makan Pil
KB ?
1.
untuk Pil KB yang berisi 21 dan 22
tablet, mulailah makan Pil pada hari ke 5 siklus haid, lalu setiap hari 1
tablet, diikuti tidak makan Pil selama 6 – 7 hari
2.
untuk yang berisi 28 tablet, mulai
makan Pil pada hari pertama siklus haid, lalu 1 tablet setiap hari
terus-menerus.
o
Bagaimana memilih Pil KB yang
sesuai ?
1.
cara memilih Pil KB yang cocok
untuk wanita yang sesuai adalah dengan mengenali 3 tipe utama wanita dan
mengetahui isi Pil KB yang diberikan.
Mumford (1974) menggolongkan 3 tipe utama wanita
§ Estrogenik
Adalah wanita-wanita yang sangat buruk reaksinya terhadap
pemberian estrogen, mereka peka terhadap estrogen
§ Balance (seimbang)
Adalah wanita-wanita bersifat seimbang antara estrogenik
dan progesterogenik
§ Progestogenik
Adalah wanita-wanita yang bereaksi terhadap progesteron,
mereka peka terhadap progesteron.
2.
pedoman mengenalinya secara
sederhana dapat dilakukan diklinik KB hanya dengan meelihat, menanyakan dan
memeriksa
§ Tanyakan pola haidnya
Wanita tipe estrogenik cenderung mempunyai siklus haid yang
pendek, biasanya kurang dari 26 hari, lamanya haid lebih dari 6 hari dan
perdarahan lebih banyak. Sebaliknya wanita tipe progesterogenik mempunyai
siklus haid 30 hari atau lebih, lamanya haid 4 hari atau kurang dengan jumlah
darah yyang sedikit. Diantaranya terletak tipe wanita balanced (seimbang),
dengan siklus haid sekitar 28 hari dan lamanya haid 5 – 6 hari, dan jumlah
darah sedang.
§ Perhatikan bentuk fisik dan vital statistik tubuhnya
Pada wanita tipe estrogenik, pertumbuhan rambut dan
penyebaran lemak tubuh yang feminin, payudara besar, sekret vagina banyak, dan
pinggul yang besar. Sebaliknya pada wanita tipe progesterogenik, pertumbuhan
rambut dan penyebaran lemak yang maskulin, kurus, payudara kecil, dan mempunyai
riwayat sering tumbuh jerawat, pinggul kecil. Wanita tipe seimbang mempunyai
bentuk fisik diantaranya
§ Reaksi terhadap terapi hormonal yang lalu
Perhatikan dan tanyakan reaksi tubuh wanita ini terhadap
hormon yang telah diberikan. Hal ini dapat menjadi pedoman untuk merubah jenis
Pil KB
§ Catatan-catatan untuk pemakaian
Pil KB
o
Makanlah Pil pada waktu yang sama
setiap hari (sore atau malam)
o
Setiap hari dilakukan kontrol
apakah Pil kemarin sudah dimakan
o
Jika anda lupa, makanlah 2 Pil
pada sore hari
o
Jika anda lupa 2 Pil, makanlah 2
Pil hari ini dan 2 Pil lagi keesokan harinya
o
Jika lupa makan 3 Pil, tunggulah
selama 7 hari setelah hari makan Pil terakhir, kemudian mulailah makan Pil KB
dari bungkus yang baru. Dalam jangkan waktu 1 minggu tidak makan Pil tadi
pakailah cara kontrasepsi lain untuk melindungi diri anda dari kehamilan.
o
Jika anda lupa lebih dari 3 Pil,
kemungkinan kegagalan (hamil) menjadi lebih besar
o
Anggaplah selalu bahwa bungkus
pertama kurang aman
o
Jika terdapat bercak perdarahan
(spotting), makanlah 2 Pil (dosis ganda) setiap hari selama 5 hari. Pil untuk
penggandaan ini hendaknya diambil dari bungkus lain, supaya tidak mengganggu
jadwal keteraturan memakan Pil
o
Jika dengan cara ini perdarahan
tidak berhenti, segeralah berkonsultasi dengan petugas kesehatan.
o
Withdrawal bleeding (haid),
terjadi hari ketiga dan keempat setelah Pil kombinasi habis
o
Jika selama memakan Pil
kontrasepsi timbul keluhan seperti kejang-kejang pada tungkai bawah, sakit
kepala hebat, gangguan penglihatan (visus), atau rasa nyeri/ sakit dada, maka
segeralah konsultasi dengan petugas kesehatan
o
Para pemakai Pil KB sangat
dianjurkan melakukan pemeriksaan sitologi vagina (papanicolau smear) dan
pemeriksaan payudara setahun sekali
Pil sekuensial
Cara
ini banyak dipakai pada tahun enam puluhan, sedangkan dewasa ini nampaknya
kurang populer.
Cara pemakaian
Mula-mula makanlah pil
yang berisi estrogen selama 2 minggu, diteruskan dengan memakan pil kombinasi
selama 1 minggu, lalu selama 1 minggu tidak makan pil apapun. Pada akhir minggu
keempat akan terjadi perdarahan haid (withdrawal blieeding)
Cara kerja
Khasiat utama Pil
sekuensial adalah menghambat ovulasi. Dosis estrogen yang ada lebih tinggi
daripada dosis estrogen dalam Pil kombinasi. Berhubung tidak adanya progesteron
pada 2 minggu pertama, maka kelupaan makan Pil 1 hari saja akan menyebabkan
terjadinya ovulasi, sehingga masih mungkin terjadi kehamilan.
Indikasi
Pada wanita
hipoestrogenik, haid yang teratur, hypofertil, haid yang sering terlambat, dan wanita dengan jerawat.
Efek samping
Sama dengan Pil kombinasi.
Efektifitas
Pil sekuensial sekarang ini kurang
populer dibandingkan Pil kombinasi. Angka kegagalan lebih tinggi dibandingkan
Pil kombinasi, yaitu 0,5 – 1,4. Ini disebabkan karena bila makan Pil sekuensial
tidak boleh lupa, dapat terjadi kehamilan.
Pil Normofasik
Pil ini kerjanya berada diantara
cara kerja Pil kombinasi dan cara kerja Pil sekuensial, namun lebih mendekati
cara sekuensial. Selama 7 hari pertama hanya diberi Pil yang mengandung
estrogen saja, kemudian disusul dengan kombinasi estrogen dan progesteron
selama 15 hari.
Cara kerjanya adalah dengan
menyebabkan serviks menjadi tidak dapat ditembus oleh sperma dalam waktu yang
lama, ditambah khasiat menghambat ovulasi.
Pil
Trifasik
Adalah Pil kontrasepsi yang lebih
alamiah dan diminum dalam 3 fase siklis haid dengan dosis yang berbeda-beda,
yang untuk setiap fase berbeda warnanya:
§ 6 tablet warna coklat berisi levonorgestrel 50 mg dan etinil estradiol
30 mg,
§ 5 tablet warna putih berisi levonorgastrel 75 mg dan etinil estradiol
40 mg,
§ 10 tablet warna kuning berisi levonorgastrel 125 mg dan etinil
estradiol 30 mg.
Pil kontrasepsi ini
mulai diminum pada hari ke 5 haid setiap hari, sebaiknya setelah makan malam
atau sebelum tidur malam. Yang sudah beredar di Indonesia adalah Trinordiol
(Wyeth) dan Triquilar (schering).
Pil mini (Low dose continous progesteron)
Adalah Pil kontrasepsi
yang hanya terdiri dari progesteron saja dalam dosis rendah (0,5 mg atau
kurang) dan diberikan secara terus menerus setiap hari tanpa berhenti.
§ Cara kerja
Mekanisme kerja Pil mini belum diketahui
benar, namun menurut beberapa penyelidik, akan menyebabkan perubahan pada
landir serviks menjadi kental dan mengurangi jumlahnya sehingga sukar ditembus
oleh sperma. Dilaporkan pula bahwa 75 % pemakai cara ini ovulasi masih terjadi,
sedangkan 50 % diantaranya mukosa rahim tetap dalan keadaan normal.
§ Efektifitas
Angka kegagalan agak tinggi yaitu 0,2 –
12.
§ Efek samping
Sering terjadi perdarahan yang tidak
teratur, efek samping lainnya lebih kurang dibandingkan Pil kombinasi
Pil pagi (after morning Pills)
Disebut juga kontrasepsi
pasca koitus (post-coital contraception). Adalah Pil berisi estrogen do0sis
tinggi yang dimakan pada pagi hari setelah melakukan koitus pada malam
harinya.biasanya hanya diberikan untuk mencegah kehamilan pada koitus yang
tidak terlindung, misalnya pada perkosaan, kondom yang bocor atau koyak, dan
sebagainya.Pil yang dipakai adalah Lynoral dengan dosis 1 mg pertablet dan
stilbesterol 25 dan 50 mg. Menurut Haspels dalam 24 – 48 jam setelah koitus
yang tidak dilindungi takut terjadi kehamilan, dapat diberikan 3 – 5 mg Lynoral
tiap hari selama 5 hari.
§ Efek samping
Karena diberikan estrogen dosis tinggi,
maka efek samping yang sering dijumpai adalah mual-mual (50%) dan muntah (20%).
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Pil dibuat oleh bermacam-macam
pabrik obat diberbagai negara, umumnya berisi hormon estrogen dan progesteron
yang berbeda pula jenis dan takarannya. Barbara Law (1974) berpendapat bahwa
untuk mengklasifikasikan kontrasepsi harus didasarkan pada 4 kriteria penting,
yaitu:
Jenis Pil tersebut; Jenis hormon estrogen dan progesteron
serta takarannya; Potensi estrogen yang dipakai; Potensi progesteron yang
dipakai
Kontrasepsi yang beredar dipasaran dunia
umumnya dibagi 5 jenis menurut isi hormonnya:
Yang
hanya berisi estrogen saja, Kombinasi estrogen dan progesteron; kadar estrogen
yang menonjol, Kombinasi, kadar estrogen dan progesteron seimbang, Kombinasi,
kadar progesteron yang lebih menonjol, Yang hanya berisi progesteron saja
B.
Saran
Bagi
akseptor KB pilihlah alat kontrasepsi yang ideal meliputi; daya guna, aman,
murah, estetik, mudah didapat, dan efek sampingan minimal.
Bagi
rekan mahasiswa kami mengharapkan kritikan membangun untuk menyempurnakan
makalah ini yang tentunya sesuai dengan literatur. Terima kasih
Daftar Pustaka
Sarwono
Prawiroharjo.,Prof.,DR. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Gramedia. Jakarta. 1997
Arif Manjoer,.dkk,. Kapita Selekta Kedokteran.
Edisi Ketiga. Jilid I. Media Aesculapius. FKUI. Jakarta. 2001
Rustam Mochtar,.Prof,. DR,. Sinopsis Obstetri. Jilid II. EGC.
Jakarta. 1998
Demikianlah penjelasan saya tentang Makalah : Kontasepsi/ Keluarga berencana (KB). Semoga bisa bermanfaat bagi anda. apabila ada pertanyaan, komentar, atau saran, sirahkan tulisakan pada kolom komentar di bawah. terima kasih. by http://nandarnurse.blogspot.com/
Tags:
Artikel